Arsip

Catatan Perjalanan

Penyanyi solo. Apa yang aneh? Beberapa tahun belakangan ini saya jarang mendengar celoteh anak tentang cita-cita mereka. Sekalipun ada, saya akan mendengarkan jawaban tentang cita-cita batuta (bawah tujuah tahun) yang begitu idealis, menjadi mujahid, pejuang Islam, menjadi penghafa Al-Qur’an dan semacamnya). Sepertinya selama ini saya hidup dalam lingkungan yang teramat idealis, terlampau mendekati sempurna hingga saya seperti berada dalam dunia mimpi ketika saya mendengar ada seorang anak tujuh tahunan dengan percaya dirinya mengobsesikan profesi penyanyi solo.

Read More

Jam menunjukkan pukul 13.30. Berisiknya musik dangdut semakin membahana, merusak suasana khusuk perbincangan yang saya lakukan dengan pemilik salah satu taman baca di area lokalisasi Dolly 1) yang saya kunjungi. Dalam hati saya mengutuk bunyi-bunyi itu, ingin saya datangi orang yang menimbulkan polusi suara ini, kemudian memakinya. Setelah saya memaki, saya akan melarikan diri. Saya hanya membayangkan, tidak sepenuhnya berani melakukan hal di luar batas kewajaran saya sebagai seorang tamu, peziarah yang menyengaja datang ke wilayah lokalisasi ini dengan tujuan tertentu. Sebelum saya mendapatkannya, saya pantang melakukan kegilaan. Pantang dan tidak akan.

Read More